Saat Apple merilis MacBook perdananya yang menggunakan colokan Thunderbolt, banyak yang sangsi akan perkembangan colokan berlogo petir itu. Penyebabnya antara lain adalah harga dan popularitas. Saat itu hanya Apple yang menggunakan colokan tersebut.
Namun ketika banyak produsen PC non Apple sudah mulai menggunakan port tersebut, tetap saja jumlah perangkat yang memakai Thunderbolt masih terbilang sedikit.
Harga perangkat dengan port Thunderbolt memang masih mahal, salah satu penyebabnya adalah kabelnya menggunakan chip aktif untuk mengatur kecepatan transfer datanya yang tinggi itu.
Hal tersebut sepertinya akan berubah di Thunderbolt generasi terbaru, yaitu Thunderbolt 3. Meski saat ini perangkat tersebut belum dirilis, Intel sudah memastikan bahwa nantinya port tersebut juga bisa digunakan dengan kabel murah, yaitu kabel pasif yang tak menggunakan chip.
Di Thunderbolt 3, yang saat ini masih dalam tahap pengembangan, Intel membolehkan port tersebut digunakan dengan kabel tanpa chip aktif, yang bisa dijual dengan harga lebih murah.
Meskipun memang bandwidth-nya akan berkurang secara drastis, dari 40 Gbps ke 20 Gbps. Namun jalur data selebar itu masih akan sangat memadai, terutama jika hanya digunakan untuk solusi penyimpanan eksternal.
Kedua jenis kabel Thunderbolt itu terbuat dari tembaga itu punya panjang kabel maksimal 2 meter. Nantinya akan ada juga kabel Thunderbolt aktif yang terbuat dari fiber optic, yang kelebihannya adalah panjang kabel maksimal yang mencapai 60 meter.
Intel pun mempermak colokan Thunderbolt agar kompatibel dengan port USB 3.1 Type-C, yang saat ini sudah mulai populer. Alasannya jelas, untuk memasyarakatkan colokan ini, agar bisa digunakan oleh lebih banyak orang. Intel sendiri menganggap bahwa Thunderbolt 3 adalah masa depan dari konektivitas.
Betapa tidak, dengan satu jenis port saja bisa dimanfaatkan oleh bermacam protokol, seperti transfer data, output audio dan video, serta bisa dilewati arus listrik yang besar -- hingga 100 watt -- untuk mengisi baterai.
Intel pun yakin bahwa di akhir tahun 2015, setidaknya akan ada lebih dari 100 juta perangkat yang kompatibel dengan port Thunderbolt.
Shahaf Kieselstein, GM Intel Client Connectivity Group, mengatakan bahwa Thunderbolt 3 membuat Intel bisa mempunyai pandangan baru mengenai sebuah konektor yang serba bisa. "Keindahannya terletak pada menggunakan sebuah kabel untuk melakukan tiga hal berbeda dalam satu waktu," tambahnya.
Ia juga menyebut bahwa port ini bisa digunakan untuk penggunaan kartu grafis eksternal di sebuah laptop. Ini membuat sebuah laptop yang biasanya menggunakan GPU seadanya bisa menjalankan game kelas berat.
Thunderbolt 3 diharapkan akan hadir mulai tahun 2016, yang diikuti dengan kehadiran perangkat yang mendukung port ini. Nantinya pun akan tersedia juga adaptor untuk perangkat Thunderbolt generasi sebelumnya.